Gorontalo, mimoza.tv – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Gorontalo pada Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan, mencapai angka 115,82 atau naik 1,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan daya beli petani di wilayah Gorontalo terus menguat, seiring dengan harga yang diterima petani (It) naik 0,56 persen, dan harga yang dibayar petani (Ib) justru turun 0,95 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukanif, menjelaskan bahwa NTP merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan petani di pedesaan. Semakin tinggi NTP, maka semakin kuat pula daya tukar petani terhadap barang dan jasa, baik untuk konsumsi maupun biaya produksi.
“Kenaikan NTP pada Mei 2025 ini mencerminkan membaiknya posisi tawar petani di pasar. Mereka mendapatkan harga jual hasil panen yang lebih baik, sementara biaya hidup dan produksi mengalami penurunan,” ujar Mukanif saat ditemui di Kantor BPS, Selasa (4/6/2025).
Secara nasional, dari 14 provinsi di kawasan Timur Indonesia, 13 provinsi mengalami kenaikan NTP. Sulawesi Utara tercatat mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 3,92 persen. Sementara satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan adalah Papua Pegunungan, dengan penurunan sebesar 0,51 persen.
Namun demikian, BPS juga mencatat bahwa pada Mei 2025, terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi Gorontalo sebesar 1,78 persen. Penurunan terbesar berada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 2,74 persen.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, NTP Gorontalo pada Mei 2024 tercatat 107,46, naik 1,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Saat itu, kenaikan NTP juga didorong oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,89 persen, dan turunnya indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,56 persen.
Tahun lalu, Provinsi Gorontalo menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi di kawasan Timur Indonesia pada Mei 2024. Sebaliknya, penurunan tertinggi saat itu dialami Provinsi Sulawesi Barat dengan minus 3,13 persen.
Adapun untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Gorontalo pada Mei 2024 juga menunjukkan tren positif, yaitu sebesar 112,17 atau naik 0,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Mukhamad Mukanif menambahkan, tren positif ini penting untuk terus dijaga dengan menjaga stabilitas harga hasil pertanian dan menekan biaya produksi. Hal ini, katanya, tidak hanya berdampak pada kesejahteraan petani tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan daerah.
“Kesejahteraan petani adalah pondasi ekonomi perdesaan. Ketika daya beli petani naik, maka geliat ekonomi di sektor lain juga akan ikut tumbuh,” pungkas Mukanif.
Penulis: Lukman.