Selasa, Agustus 9, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
27 °c
Gorontalo
26 ° Sab
25 ° Ming
24 ° Sen
24 ° Sel
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Pilkada dan Isu Lingkungan Yang “Belum Sexy”

by admin
September 5, 2020
Reading Time: 4min read
97 8
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh: Tito Handoko 

Gorontalo, mimoza.tv – Pilkada selain sebagai seleksi kepemimpinan juga mesti dipahami sebagai momentum perubahan strategi pembangunan di tingkat lokal mengingat setiap calon kepala daerah mengusung visi, misi dan program strategis yang ditampilkan dan ditawarkan di  hadapan publik.

Inline dengan nafas otonomi, tawaran visi-misi calon artinya tawaran harapan masa depan yang akan diperjanjikan untuk dicapai di tingkat daerah. Kenangan janji politik Calon Kepala Daerah pada masa lalu turut membentuk stigma publik bahwa Pilkada hanyalah ajang perebutan kekuasaan elit politik belaka.

Baca juga

Peluang Kepala Daerah Di Pilgub Gorontalo

Pilkada, Momentum Penderitaan

Imajinasi publik mengenai harapan perubahan tak selaras dengan kenyataan yang ada, berangkat dari itu tak salah jika sikap “Pragmatisme” lebih mewarnai perjalanan politik Indonesia termasuk helat Pilkada pada masa lalu dan masa yang akan datang. 

Pelaksanaan Pemilihan kepala daerah di Indonesia pada tahun 2020 rasanya tidak akan jauh berbeda dengan gelaran Pilkada pada periode sebelumnya. Pelaksanaan pemungutan suara yang direncanakan digelar secara serentak pada bulan Desember 2020 dengan total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota (kpu.go.id) juga dipandang belum menyentuh aspek substantif (keadilan dan kesejahteraan publik). Pilkada lebih dilihat dari sekedar prosedur demokrasi yang mesti dijalankan secara terus menerus sebab format alternatif suksesi kepemimpinan belum ada yang sesuai dengan keinginan banyak orang terutama partai politik.

Isu-isu Pilkada serentak tahun 2020 diduga juga tidak akan jauh dari persoalan pembangunan infrastruktur, perekonomian, lapangan pekerjaan dan pelayanan publik. Sementara isu lingkungan masih kalah dibandingkan isu tadi dan belum menjadi idaman Calon Kepala Daerah bahkan pemilih pada umumnya. Padahal, pembangunan yang berkelanjutan tidak lepas dari daya dukung lingkungan dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang benar. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi bagian dari kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat. Dapat dilihat bagaimana pengelolaan lingkungan yang buruk berdampak pada bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, krisis air bersih, dan lain sebagainya. 

Mengapa Isu Lingkungan Belum Sexy?

Tenggelamnya isu lingkungan pada momentum Pilkada mesti dipahami sebagai mundurnya “political will” para politisi dan partai politik dalam memperjuangkan keberlanjutan lingkungan. Padahal para politisi dan partai politik bertanggungjawab penuh atas kebijakan-kebijakan lingkungan baik pada level daerah maupun nasional. Keengganan para politisi dan partai politik mengemas isu lingkungan sebagai jargon kampanye tidak lepas dari hasil survey opini publik yang lebih menitikberatkan pada upaya percepatan pembangunan infrastruktur, ekonomi dan kesejahteraan serta pelayanan publik. Karena memang relasi sosial politik di daerah masih mengandalkan capaian kebijakan pad aspek-aspek yang dimaksud. 

Desain isu kampanye Pilkada yang belum menempatkan isu lingkungan sebagai “tagline utama” juga mesti dikaitkan dengan performance pemerintah daerah dalam mengeskalasi pertumbuhan ekonomi terutama di kawasan pedesaan, masih sempitnya kesempatan kerja bagi warga lokal serta terbatasnya lapangan pekerjaan di sektor formal. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan ke publik masih berasa semu sebab pertumbuhan ekonomi daerah belum sejalan dengan tingkat pendapatan, maknanya pertumbuhan ekonomi belum menyentuh pada persoalan pokok masyarakat daerah atau jangan-jangan pertumbuhan ekonomi itu hanya dinikmati oleh segelintir orang. 

Belum lagi dengan wajah buruk pendidikan warga yang rendah dan maraknya dugaan kasus korupsi, sama sekali tidak ada jaminan bahwa Pilkada bisa membudaya berkat pemberlakuan mekanisme dan tata kerja baru diantara para penyelenggara negara mengingat berbagai tuntutan mekanistik yang diberlakukan begitu mudah disiasati dengan kiat-kiat politik dalam domain informal. Publik akan mendapatkan gambaran riel yang berbeda, apalagi jika kita berani jujur dalam istilahnya Henk Schulte Nordorf and Gerry van Klinken melihat dari belakang panggung (back stage) bahwa proses politik Pilkada sarat dengan transaksi, negosiasi dan tawar menawar. Selain itu berlangsung pula pasar gelap (black economy) dan negara bayang-bayang (shadow state) (Hidayat, 2009).

Ironisnya, banyak daerah yang mengalami bencana karena kerusakan lingkungan belum juga menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu keliru. Lemahnya pengawasan terhadap praktik land clearing pada lahan gambut misalnya berdampak luas pada ekosistem yang ada di atasnya, kekeringan dan ancaman kebakaran akan menghantui manusia yang tinggal di atasnya. Selain itu, masifnya alih fungsi lahan baik pada low land maupun high land menjadi kebun-kebun sawit tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan semakin menunjukkan betapa lemahnya peran daerah dalam mengelola isu lingkungan sebagai isu sentral. Persoalan lingkungan baru akan menjadi primadona manakala bencana tiba dan kerugian dari bencana itu berdampak luas pada aspek ekonomi masyarakat, distribusi produksi dan pendapatan daerah. 

Apa tugas politisi dan partai politik dalam mengelola isu lingkungan?

Isu lingkungan hanya akan menjadi bahan basi jika tidak dikemas dengan sungguh-sungguh oleh para praktisi dan partai politik dalam gelaran pemilu termasuk Pilkada. Kampanye lingkungan oleh NGO nyatanya belum mampu merubah opini publik mengenai Pemilu/Pilkada, diangkatnya isu lingkungan pada level daerah tampak kurang serius alias tempelan pada bagian akhir dari misi dan program strategis yang ditawarkan. 

Sejatinya yang bertanggungjawab penuh mengelola isu lingkungan itu adalah para politisi dan partai politik dengan terus mengkampanyekan persoalan lingkungan sebagai persoalan serius dan strategis. Tentu tidak bisa disamakan antara isu lingkungan di kawasan pedesaan dengan perkotaan dan menurut hemat kami para politisi dan partai politik telah memahami hal itu. Menjadikan isu lingkungan sebagai “tagline” utama kampanye sudah harus menjadi kewajiban dan publik dapat mengawal hal itu misalnya dengan mendorong lembaga adat, tokoh masyarakat, kelompok keagamaan dan seluruh elemen yang mempengaruhi publik untuk memilih kandidat yang serius dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Mengamati isu-isu politik baik melalui media konvensional maupun media sosial, belum terlihat adanya konsep yang ditawarkan oleh para politisi yang digadang-gadang maju menjadi Calon Kepala Daerah pada Pilkada serentak 2020. Mayoritas kandidat masih mengemas “brand image” dirinya dengan aktifitas keseharian dengan kesan “merakyat, religius dan sederhana”, walaupun aslinya tidak.

Publik hanya bisa berharap, para politisi dan partai politik serius menempatkan isu lingkungan ini sebagai isu sentral dan mengakomodir dalam kebijakan daerah jika jagoan yang diusung memenangkan kontestasi politik di tingkat lokal itu. Bagian akhir dari tulisan ini juga menuntut tanggungjawab dari perguruan tinggi, lembaga survey, konsultan politik dan media massa untuk terus mengkampanyekan isu lingkungan sebagai isu aktual.

Penulis adalah: Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Riau, Mahasiswa S3 Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Peneliti Muda Restorasi Gambut Tropika 2019.

(Tanpa mengurangi maksud dan tujuan, oleh redaksi artikel ini telah mengalami perubahan)

Sumber: koranriau.com

Tags: LINGKUNGANPilkada

Berita Terkait

Peluang Kepala Daerah Di Pilgub Gorontalo

Peluang Kepala Daerah Di Pilgub Gorontalo

Januari 7, 2021
Pilkada, Momentum Penderitaan

Pilkada, Momentum Penderitaan

Desember 8, 2020

Alhamdulillah, Bone Bolango Selesaikan Perekaman E KTP

Desember 7, 2020

Siap Dukung Pengamanan Pilkada Serentak, KRI Malahayati-362 dan KRI Badau-841 Pantau Perairan Gorontalo

Desember 6, 2020

Polres Bone Bolango Ajak Kontestan dan Simpatisan Untuk Wujudkan Pilkada Damai Serta Patuhi Protokol Kesehatan

Oktober 19, 2020

PILKADA dan SDGs

September 4, 2020
Next Post
Menengok Pasar Tanpa “Tas Cica” di Bone Bolango

Menengok Pasar Tanpa "Tas Cica" di Bone Bolango

Rekomendasi

Gawat, Adhan Minta Masyarakat Jangan Kuliah di Fakultas Hukum Unisan Gorontalo, Sebab?
Hukum & Kriminal

JPU Bilang Berbelit-Belit Memberikan Keterangan, Adhan : Justru Saya Membeberkan Dugaan Kasus Korupsi Rusli Habibie

by Lukman Polimengo
Agustus 3, 2022
0

Gorontalo, mimoza.tv – Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea dengan penjara selama 1 tahun....

Read more

Silaturahmi Ke Lapas Anak, KOTAQU Kota Gorontalo Bagi-bagi Al Quran

Buka Pelatihan FMD Begini Pesan Heny Susila Wardoyo

Dampingi Nelayan Ke Danau Tondano, Adhan : Disini Tidak Ada Perda Yang Melarang Jaring Apung

Begini Stategi Penjagub Hamka Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Gorontalo

Social Media

POPULAR POST

  • Boss Investasi Ilegal di Pohuwato ini Diancam Penjara 15 Kalender dan Denda 10 Miliar

    Boss Investasi Ilegal di Pohuwato ini Diancam Penjara 15 Kalender dan Denda 10 Miliar

    450 shares
    Share 180 Tweet 113
  • JPU Tuntut Satu Tahun Penjara, Adhan : Saya Tetap Akan Suarakan Dugaan Korupsi Yang Melibatkan Mantan Gubernur Gorontalo

    204 shares
    Share 82 Tweet 51
  • JPU Bilang Berbelit-Belit Memberikan Keterangan, Adhan : Justru Saya Membeberkan Dugaan Kasus Korupsi Rusli Habibie

    159 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Buron 4 tahun, DPO Kasus Korupsi Poltekes Gorontalo Berhasil Diringkus Tim Gabungan Polda dan KPK

    111 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Pekan Depan Polda Bakal Ungkap Dugaan Korupsi Hibah KONI Kabupaten Gorontalo

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Bukti-Bukti yang Disampaikan Adhan di Pengadilan Terkait Dugaan Korupsi Rusli Habibie

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Dampingi Nelayan Ke Danau Tondano, Adhan : Disini Tidak Ada Perda Yang Melarang Jaring Apung

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Fokus Pilkada
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In