Penulis: Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag. (Pembimbing Mahasiswa PPL MBKM di MTs. Negeri Buol Sulawesi Tengah)
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi, khususnya bagi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), PPL menjadi wadah untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari secara langsung di lapangan. Konsep dasar dari PPL MBKM adalah memberi ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk belajar dari dunia nyata, menggali pengalaman praktis, serta mengembangkan keterampilan profesional secara komprehensif.
Secara regulatif, MBKM memberi fleksibilitas kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi dan bahkan di luar kampus, hingga setara 20 SKS. Dalam konteks ini, mahasiswa PPL yang berasal dari Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran yang kontekstual dan berbasis projek. Salah satu regulasi utama adalah konversi kegiatan praktik menjadi penilaian akademik yang terstruktur dan terdokumentasi, termasuk dalam bentuk penulisan akademik seperti opini, artikel ilmiah, book chapter, hingga buku referensi.
Kegiatan pembimbingan terhadap lima mahasiswa PPL yakni Saprudin, Nurul Aviva, Nur Nafisa, Alda Fadila, dan Sartia S.A. Sanua dilaksanakan pada hari Jumat, 25 April 2025, bertempat di Laboratorium Komputer MTs Negeri 1 Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. Pembimbingan ini dipandu langsung oleh pembimbing lapangan, Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag., dengan guru pamong pengajaran adalah Herlina, M.Pd.I. Kegiatan berlangsung dalam suasana kolaboratif dan penuh semangat.
Fokus utama pembimbingan diarahkan pada penyusunan karya tulis sebagai bagian dari output akademik PPL yang akan dikonversi ke dalam beban 20 SKS. Selain dituntut kemampuan mengajar, membuat modul ajar beserta instrument pendukungnya, mahasiswa difasilitasi untuk memahami struktur penulisan opini, teknik pengembangan artikel ilmiah populer, tata cara penulisan book chapter, serta sistematika buku referensi yang memenuhi standar akademik. Proses ini bukan hanya memenuhi kewajiban administratif, namun juga menjadi sarana pengembangan kapasitas literasi akademik mahasiswa secara mandiri.
Pembimbingan tidak hanya berfokus pada teori penulisan, tetapi juga memberikan pendampingan teknis mulai dari pemilihan topik, pengumpulan data, hingga proses editing naskah. Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya menulis karena tuntutan, tetapi mampu menghasilkan karya yang berkualitas, relevan dengan isu-isu pendidikan Islam kontemporer, dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan. Mahasiswa berada di lokasi PPL yaitu MTs. Negeri 1 Buol sejak tanggal 6 Maret sampai dengan 6 Juni 2025.
Namun, dalam pelaksanaan pembimbingan, terdapat sejumlah tantangan. Beberapa mahasiswa masih belum terbiasa dengan gaya penulisan akademik, kurang percaya diri dalam menyusun argumen, dan terkadang mengalami kebingungan dalam membedakan antara opini dan artikel ilmiah. Selain itu, keterbatasan referensi serta waktu yang padat juga menjadi hambatan tersendiri dalam penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan fasilitas teknis seperti komputer dan jaringan internet yang belum maksimal. Hal ini kadang memperlambat proses pengetikan dan riset online. Di sisi lain, belum semua mahasiswa terbiasa bekerja dalam tim atau mengatur waktu secara efektif untuk menyelesaikan tugas secara simultan dengan kegiatan observasi dan praktik mengajar.
Guna menjawab berbagai tantangan tersebut, pendekatan solutif yang dilakukan adalah dengan membuat sesi pembimbingan berkelanjutan secara terjadwal, serta pemberian template dan contoh-contoh karya tulis yang bisa dijadikan acuan. Pendampingan juga dilakukan secara personal untuk mahasiswa yang membutuhkan bimbingan lebih intensif. Dukungan dari pihak madrasah, termasuk penyediaan akses ruang laboratorium komputer dan koordinasi guru pamong, sangat membantu kelancaran kegiatan.
PPL dalam skema MBKM ini diharapkan dapat melahirkan lulusan PAI yang tidak hanya cakap secara teori, tetapi juga tangguh dalam praktik dan produktif dalam literasi ilmiah. Kolaborasi antara kampus, madrasah, dan mahasiswa menjadi kunci sukses dalam membentuk profil lulusan yang siap terjun ke masyarakat. Semoga praktik baik ini menjadi langkah awal dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang relevan, adaptif, dan visioner di tengah tantangan zaman.