Kamis, Juli 3, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Provinsi Gorontalo, Setelah 22 Tahun Berdiri

by Lukman Polimengo
Desember 5, 2022
Reading Time: 5 mins read
125 6
A A
0
Patung Pahlawan Nasional, Nani Wartabone. Foto: Lukman polimengo.

Patung Pahlawan Nasional, Nani Wartabone. Foto: Lukman polimengo.

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Oleh : Funco Tanipu.

Waktu berisi tanggal, bulan, hari, tahun, detik, jam, menit, siang, malam dan seterusnya. Semua mengalami apa yang disebut dengan waktu, tak terkecuali.

 

Baca juga

Momen Hari Anti Korupsi Sedunia: RG, RA, dan WM Ajak Warga Bangun Gorontalo Lebih Sejahtera dan Bermartabat

Pj Gubernur Gorontalo Lantik Sofian Ibrahim Sebagai Sekda: Era Baru Pemimpin Definitif

Begitu pula dengan Provinsi Gorontalo, yang hari ini memasuki usia yang ke 22 Jika dirunut muasalnya, usia ke 22 adalah penanda waktu bagi Gorontalo.

 

Bagi kita sekalian, proses selama 22 tahun tak bisa dilewatkan begitu saja. Ada banyak peristiwa, ada kisah, ada memori, ada darah dan juga air mata.

 

22 tahun bukan usia yang singkat. Ada 4 kali Pemilu yang kini melahirkan perwakilan di DPR RI seperti Rahmat Gobel, Idah Syaidah dan Elnino Mohi, ada juga perwakilan DPD RI seperti Abd. Bahmid, Dewi Hemeto, Fadel Muhammad dan Rahmiyati Yahya.

 

Ada 4 kali pilgub yang menghasilkan Gubernur dan tiga kali masa transisi yang menempatkan beberapa Penjabat Gubernur. Dari Tursandi Alwi, Fadel Muhammad, Gusnar Ismail, Rusli Habibie, Zudan Arif hingga kini Hamka Hendra Noer.

 

Ada belasan kali pilkada di tingkat kabupaten/kota. Ada beberapa Gubernur dan Wakil Gubernur, ada beberapa Bupati dan Wakil Bupati serta puluhan hingga ratusan anggota legislatif yang dilahirkan dalam kurun waktu 22 tahun ini. Ada puluhan Profesor dan ratusan Doktor serta ribuan Master dan puluhan ribu Sarjana yang lahir setelah 22 tahun berjalan. Bahkan jumlah perguruan tinggi semakin banyak, terhitung sudah belasan kampus yang berdiri.

 

Dalam kurun waktu 22 tahun ini, ada puluhan triliun yang mengalir dan membasahi tanah ini. Tanah ini dikunjungi berkali kali oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dan ratusan kali kunjungan Mentri. Pun ada ribuan studi banding Pemerintah Daerah ke jazirah ini. Hingga puluhan dan bahkan ratusan ribu manusia datang ke Gorontalo baik sebagai wisatawan maupun urusan lainnya.

 

Setelah 22 tahun berjalan, Gorontalo telah memproduksi jutaan ton beras dan jagung serta hasil bumi lainnya. Gorontalo juga telah memproduksi banyak hasil ternak, juga jutaan ton hasil laut.

 

Setelah 22 tahun, bermilyar milyar paket data internet dan pulsa yang telah dihabiskan, jutaan daya listrik yang telah terpakai, hingga milyaran meter kubir air yang telah habis untuk segala keperluan.

 

Setelah 22 tahun ini, ratusan ribu hektar hutan telah dikonversi menjadi areal perkebunan sawit, tambang dan tanaman industri lainnya.

 

Setelah 22 tahun ini, begitu banyak bencana yang mendera, dan paling anyar adalah ratusan kali banjir yang seakan-akan hanya bisa diselesaikan dengan kardus-kardus Indomie.

 

Setelah 22 tahun ini, ribuan anak berada dalam kondisi gizi buruk, puluhan ribu anak yang putus sekolah, ratusan ribu anak yang tidak menikmati pendidikan yang berkualitas.

 

Setelah 22 tahun ini, ribuan remaja mengkonsumsi narkoba, ribuan remaja yang melakukan seks bebas, puluhan hingga ratusan ribu lainnya dengan gaya hidup yang mengkhawatirkan.

 

Setelah 22 tahun berjalan, hampir ratusan milyar kerugian keuangan negara terjadi, ribuan orang menjadi terlibat kasus korupsi.

 

Setelah 22 tahun berlangsung, ratusan orang kehilangan nyawa, ribuan lainnya harus masuk tahanan karena kasus kriminal. Serta puluhan ribu liter minuman keras yang telah membasahi tenggorokan manusia Gorontalo.

 

Setelah 22 tahun berjalan, jumlah jamaah masjid berkurang drastis, jumlah yang menghadiri majelis taklim pun makin turun.

 

Setelah 22 tahun, sepertinya banyak kisah dan peristiwa yang telah kita lalui. Banyak lorong kehidupan yang kita lewati, baik gelap maupun terang. Semua bercampur keharuan dalam menjalani 22 tahun Provinsi Gorontalo.

 

Setelah 22 tahun ini, ada beberapa yang bisa kita banggakan, tapi itu juga hampir setara dengan apa yang membuat kita kesal.

 

Lalu setelah 22 tahun Provinsi ini berdiri, akan kemanakah arah jazirah ini? Masih bisakah kita berharap ada perubahan yang lebih baik?

 

Kini, Provinsi Gorontalo dipimpin Hamka Hendra Noer untuk selama dua tahun kedepan, walaupun “transisi”, tapi publik mengharapkan gebrakan hingga Hamka bisa membangun “legacy” untuk Gorontalo, waktu yang sudah lebih dari 6 bulan kepemimpinan tentunya bisa disebut sebagai masa konsolidasi, tetapi untuk tahun 2023 dan 2024, mau tidak mau, suka tidak suka, harus ada sesuatu yang berarti, yang bisa diingat dan diwariskan untuk Gorontalo.

Oleh : Funco Tanipu.

Waktu berisi tanggal, bulan, hari, tahun, detik, jam, menit, siang, malam dan seterusnya. Semua mengalami apa yang disebut dengan waktu, tak terkecuali.

Begitu pula dengan Provinsi Gorontalo, yang hari ini memasuki usia yang ke 22 Jika dirunut muasalnya, usia ke 22 adalah penanda waktu bagi Gorontalo.

Bagi kita sekalian, proses selama 22 tahun tak bisa dilewatkan begitu saja. Ada banyak peristiwa, ada kisah, ada memori, ada darah dan juga air mata.

22 tahun bukan usia yang singkat. Ada 4 kali Pemilu yang kini melahirkan perwakilan di DPR RI seperti Rahmat Gobel, Idah Syaidah dan Elnino Mohi, ada juga perwakilan DPD RI seperti Abd. Bahmid, Dewi Hemeto, Fadel Muhammad dan Rahmiyati Yahya.

Ada 4 kali pilgub yang menghasilkan Gubernur dan tiga kali masa transisi yang menempatkan beberapa Penjabat Gubernur. Dari Tursandi Alwi, Fadel Muhammad, Gusnar Ismail, Rusli Habibie, Zudan Arif hingga kini Hamka Hendra Noer.

Ada belasan kali pilkada di tingkat kabupaten/kota. Ada beberapa Gubernur dan Wakil Gubernur, ada beberapa Bupati dan Wakil Bupati serta puluhan hingga ratusan anggota legislatif yang dilahirkan dalam kurun waktu 22 tahun ini. Ada puluhan Profesor dan ratusan Doktor serta ribuan Master dan puluhan ribu Sarjana yang lahir setelah 22 tahun berjalan. Bahkan jumlah perguruan tinggi semakin banyak, terhitung sudah belasan kampus yang berdiri.

Dalam kurun waktu 22 tahun ini, ada puluhan triliun yang mengalir dan membasahi tanah ini. Tanah ini dikunjungi berkali kali oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dan ratusan kali kunjungan Mentri. Pun ada ribuan studi banding Pemerintah Daerah ke jazirah ini. Hingga puluhan dan bahkan ratusan ribu manusia datang ke Gorontalo baik sebagai wisatawan maupun urusan lainnya.

Setelah 22 tahun berjalan, Gorontalo telah memproduksi jutaan ton beras dan jagung serta hasil bumi lainnya. Gorontalo juga telah memproduksi banyak hasil ternak, juga jutaan ton hasil laut.

Setelah 22 tahun, bermilyar milyar paket data internet dan pulsa yang telah dihabiskan, jutaan daya listrik yang telah terpakai, hingga milyaran meter kubir air yang telah habis untuk segala keperluan.

Setelah 22 tahun ini, ratusan ribu hektar hutan telah dikonversi menjadi areal perkebunan sawit, tambang dan tanaman industri lainnya.

Setelah 22 tahun ini, begitu banyak bencana yang mendera, dan paling anyar adalah ratusan kali banjir yang seakan-akan hanya bisa diselesaikan dengan kardus-kardus Indomie.

Setelah 22 tahun ini, ribuan anak berada dalam kondisi gizi buruk, puluhan ribu anak yang putus sekolah, ratusan ribu anak yang tidak menikmati pendidikan yang berkualitas.

Setelah 22 tahun ini, ribuan remaja mengkonsumsi narkoba, ribuan remaja yang melakukan seks bebas, puluhan hingga ratusan ribu lainnya dengan gaya hidup yang mengkhawatirkan.

Setelah 22 tahun berjalan, hampir ratusan milyar kerugian keuangan negara terjadi, ribuan orang menjadi terlibat kasus korupsi.

Setelah 22 tahun berlangsung, ratusan orang kehilangan nyawa, ribuan lainnya harus masuk tahanan karena kasus kriminal. Serta puluhan ribu liter minuman keras yang telah membasahi tenggorokan manusia Gorontalo.

Setelah 22 tahun berjalan, jumlah jamaah masjid berkurang drastis, jumlah yang menghadiri majelis taklim pun makin turun.

Setelah 22 tahun, sepertinya banyak kisah dan peristiwa yang telah kita lalui. Banyak lorong kehidupan yang kita lewati, baik gelap maupun terang. Semua bercampur keharuan dalam menjalani 22 tahun Provinsi Gorontalo.

Setelah 22 tahun ini, ada beberapa yang bisa kita banggakan, tapi itu juga hampir setara dengan apa yang membuat kita kesal.

Lalu setelah 22 tahun Provinsi ini berdiri, akan kemanakah arah jazirah ini? Masih bisakah kita berharap ada perubahan yang lebih baik?

Kini, Provinsi Gorontalo dipimpin Hamka Hendra Noer untuk selama dua tahun kedepan, walaupun “transisi”, tapi publik mengharapkan gebrakan hingga Hamka bisa membangun “legacy” untuk Gorontalo, waktu yang sudah lebih dari 6 bulan kepemimpinan tentunya bisa disebut sebagai masa konsolidasi, tetapi untuk tahun 2023 dan 2024, mau tidak mau, suka tidak suka, harus ada sesuatu yang berarti, yang bisa diingat dan diwariskan untuk Gorontalo.

Tags: Provinsi Gorontalo

Berita Terkait

Prof. Rustam Akili menyampaikan orasi politik saat kampanye Partai Nasdem di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, sabtu (9/12/2023).

Momen Hari Anti Korupsi Sedunia: RG, RA, dan WM Ajak Warga Bangun Gorontalo Lebih Sejahtera dan Bermartabat

Desember 9, 2023
Pelantikan Sekda Provinsi Gorontalo. Foto : Istimewa,

Pj Gubernur Gorontalo Lantik Sofian Ibrahim Sebagai Sekda: Era Baru Pemimpin Definitif

Desember 6, 2023

Momen 23 Tahun Provinsi Gorontalo: Adhan Soroti Kemiskinan, Pj Gubernur Ajak Bersatu Perangi PR Kesejahteraan

Desember 5, 2023

Intip Peluang Kerja Sama Indonesia – Jepang, Rachmat Gobel Datangkan Gubernur Ehime Ke Gorontalo

Gelar High Level Meeting BI Ingatkan Inflasi Akhir Tahun

Tahun 2022, Luas Panen Padi Gorontalo Turun 216 Hektare

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version