Gorontalo, mimoza.tv – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo mencatatkan capaian penting dalam dunia kesehatan mata. Untuk pertama kalinya, rumah sakit milik Pemerintah Kota Gorontalo ini berhasil melakukan operasi vitrektomi, Rabu (11/6). Keberhasilan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat karena pasien dengan gangguan retina tidak lagi harus dirujuk ke rumah sakit di Manado atau Makassar sebagaimana yang terjadi selama ini.
Operasi ini dipimpin oleh dr. Naning Suleman, Sp.M(K), M.Kes, subspesialis retina yang juga menjadi penanggung jawab tindakan vitrektomi di RSAS. Ia menjelaskan bahwa vitrektomi adalah prosedur operasi yang dilakukan pada cairan vitreous dan lapisan retina mata yang mengalami kerusakan.
“Operasi ini dilakukan dengan mengangkat cairan vitreous dan menggantinya dengan cairan lain atau gas agar dokter dapat mengakses retina untuk memperbaiki kerusakan yang ada,” ujar dr. Naning.
Mengenal Vitrektomi
Vitreous adalah cairan seperti gel bening yang mengisi bagian tengah bola mata dan membantu menjaga bentuk mata. Retina adalah lapisan tipis berisi sel saraf di bagian belakang bola mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak. Retina berperan seperti kamera pintar pada mata manusia.
Jika terjadi gangguan pada vitreous atau retina, seperti perdarahan, robekan, atau pelepasan retina, maka cahaya tidak bisa diterima dengan baik oleh retina, dan penglihatan pun terganggu. Dalam kondisi tersebut, vitrektomi menjadi prosedur yang sangat penting.
“Tujuan vitrektomi antara lain untuk membuang darah atau zat lain yang menghalangi cahaya mencapai retina, mengangkat jaringan parut atau lendir, serta memperbaiki retina atau makula yang robek atau terlepas,” terang dr. Naning.
Beberapa kondisi yang membutuhkan vitrektomi antara lain retinopati diabetik, ablasio retina (retinal detachment), endophthalmitis (infeksi bola mata), serta trauma pada mata yang menyebabkan robekan retina.
Pada penderita diabetes melitus, misalnya, kadar gula darah yang tidak stabil dapat merusak pembuluh darah di retina. Kerusakan ini bisa menyebabkan kebocoran dan perdarahan yang menutup pusat penglihatan. Bila tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa mengakibatkan kebutaan permanen.
Jenis dan Prosedur Operasi
Secara umum, terdapat dua jenis operasi vitrektomi, yaitu:
Vitrektomi posterior (pars plana): Mengangkat vitreous dari bagian belakang mata, biasanya untuk menangani gangguan retina.
Vitrektomi anterior: Mengangkat vitreous dari bagian depan mata, biasanya dilakukan akibat cedera atau komplikasi pascaoperasi katarak.
Dalam prosedur vitrektomi, dokter membuat sayatan kecil di bola mata untuk mengangkat cairan vitreous, lalu menggantinya dengan cairan buatan atau gas khusus. Tindakan tambahan seperti laser photocoagulation, pengangkatan jaringan parut, atau pemasangan tamponade gas juga bisa dilakukan tergantung pada kondisi pasien.
“Vitrektomi membutuhkan ketelitian tinggi dan hanya boleh dilakukan oleh dokter mata subspesialis retina yang terlatih, karena ini adalah prosedur bedah mikro yang sensitif,” tambah dr. Naning.
Harapan Baru di Gorontalo
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa RS Aloei Saboe terus meningkatkan kapasitas pelayanan medisnya, termasuk dalam bidang oftalmologi subspesialis retina. Dengan adanya layanan vitrektomi di RSAS, masyarakat Gorontalo dan sekitarnya kini dapat memperoleh penanganan gangguan retina secara cepat tanpa perlu dirujuk ke luar daerah.
“Ini adalah langkah besar bagi kami dan tentu harapan besar bagi masyarakat Gorontalo. Kami berharap lebih banyak pasien bisa kami tangani di sini dengan kualitas pelayanan yang setara rumah sakit besar,” pungkas dr. Naning. (rls/luk)