Senin, Juni 2, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

WHO Tak Sarankan Pemerintah Indonesia Mendeteksi Corona Dengan Cara Rapid Test

by Lukman Polimengo
April 24, 2020
Reading Time: 2 mins read
410 13
A A
0
Alat rapid test. Foto: Lukman Polimengo.

Alat rapid test. Foto: Lukman Polimengo.

Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan Pemerintah Indonesia untuk menggunakan cara rapid test anti-bodi atau tes cepat untuk mendeteksi kasus virus corona (Covid-19).

dr Navaratnasamy Paranietharan selaku Perwakilan WHO untuk Indonesia mengatakan, selama ini WHO hanya melakukan rapid test untuk keperluan penelitian saja, bukan untuk mengonfirmasi kasus positif atau negatif corona.

“WHO tidak merekomendasikan penggunaan diagnosa rapid test berdasarkan anti-bodi sebagai pemeriksaan penanganan wabah corona atau penanganan pasien. Kami tidak merekomendasikan itu,” kata Paranietharan, seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

Baca juga

Pakai Mobil Pelat Merah, Sekelompok Orang Konvoi Tanpa Mengindahkan Protkes

Gandeng Dinkes Bone Bolango, Korem Nani Wartabone Sukses Gelar Serbuan Vaksinasi

Saat menjawab pertanyaan Wakil Ketua BKSAP, Charles Honoris, Paranietharan mengatakan, sejauh ini WHO menilai tes PCR merupakan standar utama. Ia menegaskan bahkan WHO tidak pernah memasukan hasil pemeriksaan menggunakan rapid test ke dalam perhitungan kasus corona yang terkonfirmasi.

“Kami tidak menghitung hasil rapid test sebagai kasus terkonfirmasi. PCR adalah standar emas dan kami selama ini mempertimbangkan kasus terkonfirmasi berdasarkan hasil tes PCR,” ucap Paranietharan.

Dalam webinar bertajuk Peran Parlemen dalam Kerja Sama Internasional Penanggulangan Covid-19, Wakil Ketua Dewan Rakyat Malaysia, Mohd Rashid Hasnon, turut bertukar pengalaman bahwa Malaysia juga tak menggunakan rapid test untuk mendeteksi kasus corona dan menekan angka penularan.

Rashid menuturkan pemerintah Malaysia sejauh ini mengandalkan pemeriksaan tes PCR atau melalui pengambilan cairan saluran pernapasan (swab) yang dinilai lebih akurat.
WHO Tak Sarankan RI Deteksi Kasus Corona Lewat Rapid TestIlustrasi rapid test virus corona.

Saat ini Malaysia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kasus corona cukup tinggi tetapi dengan angka tingkat kematian yang rendah. Per hari ini, berdasarkan Worldometer, Malaysia tercatat memiliki 5.425 kasus corona dengan 89 kematian.

Saat rapat terbatas lewat telekonferensi pada 19 Maret lalu, Jokowi menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test corona massal di Indonesia agar bisa mendeteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19. Bahkan agar rapid test Covid-19 berjalan lancar, Jokowi meminta Kementerian Kesehatan agar segera memperbanyak alat dan tempat tes. Tak hanya Kemenkes, Jokowi juga meminta rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta turun tangan demi kelancaran rapid test massal.

Sementara di Gorontalo sendiri, hingga Rabu (22/4), berdasarkan pemeriksaan cepat melalui alat rapid test corona virus disease (Covid-19), yang dilakukan gugus tugas Covid-19 kabupaten/kota di Gorontalo, sedikitnya 74 warga yang positif.(luk)

Tags: Covid 19Rapid testVirus coronaWHO

Berita Terkait

Pakai Mobil Pelat Merah, Sekelompok Orang Konvoi Tanpa Mengindahkan Protkes

September 19, 2021

Gandeng Dinkes Bone Bolango, Korem Nani Wartabone Sukses Gelar Serbuan Vaksinasi

September 9, 2021

Gandeng Pemkab Bone Bolango, TNI AL Lanal Gorontalo Gempur vaksinasi di Desa Oluhuta

Agustus 4, 2021

Terawan Tak Rekomendasi Lagi Penggunaan Rapid Test Untuk Diagnosa Virus Corona

Soal Unggahan Jerinx di Instagramnya, Arief Puyuwono: Harusnya IDI Membuktikan Bukan Kacung WHO

Menkes Tak Lagi Rekomendasikan Rapid Test. Ahli Epidemiologi: Buang-Buang Duit Saja

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Cek Fakta
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2025 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Go to mobile version