Minggu, Juni 26, 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer
27 °c
Gorontalo
26 ° Sab
25 ° Ming
24 ° Sen
24 ° Sel
  • Login
  • Register
Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Partai
    • Fokus Pilkada
    • DPRD
  • Hukum & Kriminal
    • KABAR BHABINKAMTIBMAS
    • KABAR MILITER
  • Opini
  • Sekitar Kita
    • Gaya Hidup
      • Olahraga
      • Musik
      • KABAR NYIUR MELAMBAI
    • Pendidikan
      • Kabar Kampus
    • Kesehatan
      • Kuliner
    • Lingkungan
      • Pariwisata
No Result
View All Result
Mimoza TV

Zonasi Sekolah, Guru Berprestasi Bisa Dipindah

by Lukman Polimengo
Juni 24, 2019
Reading Time: 4min read
60 4
0
Share on FacebookShare on WhatsappShare On Twitter

Gorontalo, mimoza.tv Ada informasi penting untuk guru dan sekolah. Beragam alasan dibalik protes sejumlah orangtua siswa saat masa penerimaan peserta didik baru (PPDB). Diantaranya adalah mereka kecewa karena dengan sistem berbasis ‘meteran’ tersebut, peluang diterima di sekolah negeri favorit menipis.

Kondisi ini membuka tabir bahwa pemerataan kualitas sekolah negeri sampai saat ini masih jadi persoalan. Salah satu cara mudah melihat kualitas sekolah melalui akreditasinya.

Sayangnya sekarang sekolah negeri dengan akreditasi A masih belum merata. Apalagi untuk jenjang SMA. Kondisi ini yang ditengarai memicu polemik PPDB berbasis zonasi yang saat ini masih berlangsung di sejumlah daerah.

Baca juga

No Content Available

Sampai saat ini proses akreditasi masih berjalan. Untuk akreditasi periode 2018 belum seluruhnya dipublikasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM). Anggota BAN-SM Itje Chodidjah menyatakan, proses akreditasi sama seluruh Indonesia.

Baik sekolah negeri sekolah swasta semua prosesnya sama. “Sekolah unggulan muncul karena pengakuan masyarakat sejak lama. Misalnya sekolah unggulan rata-rata adalah sekolah yang muncul terlebih dahulu,” tuturnya dilansir dari Jawa Pos (grup Manado Pos).

Ada delapan indikator yang dinilai saat akreditasi. Contohnya standar sarpras, tenaga pendidik, dan sarana pendidik. Semua dikeluarkan Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP).

”Kalau memenuhi standar maka nilainya A,” ungkapnya. Dia menyarankan agar ada pembenahan kualitas guru. Alasannya kualitas anak ditentukan kualitas proses penyelenggaraan belajar mengajar di kelas. Proses guru itu ditentukan kepala sekolah,” bebernya.

Sementara itu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano menyatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah dari 34 provinsi. Dia menceritakan dalam rakor tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta untuk segera melakukan pemerataan guru perzona bagi sekolah negeri.

“Jangan terjadi penumpukan guru PNS dan sudah bersertifikat di salah satu sekolah, harus disebar ke sekolah yang ada di zona,” ungkapnya.

Harapannya ke depan semua sekolah mutunya baik. Sejauh ini yang sudah melakukan distribusi guru perzona adalah Provinsi Kalimatan Utara. “Rencananya kita akan mengadakan Rakor bersama Kemendagri, MenpanRB, BKN, propinsi, dan kabupaten atau kota,” ujar Supriano. Dalam pertemuan tersebut akan membicarakan kebutuhan guru masing-masing daerah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan bahwa sistem zonasi tidak langsung baik. Dia mencontohkan di Jepang. “Justru dengan zonasi ini kita harapkan masalah pendidikan itu terpetakan dalam sikap yang lebih kecil. Yaitu mikroskopik,” bebernya.

Dengan mengetahui persoalan yang lebih detail maka perbaikan akan lebih tepat. Misalnya daya tampung siswa. ”Jadi nanti kalo memang terbukti daya tampungnya tidak mencukupi kan bisa kita tambah. Buat sekolah baru,” tuturnya.

Lalu bagaimana dengan distribusi guru yang tidak merata? Muhadjir berjanji agar distribusi guru diratakan. Guru yang berkualitas ada di sekolah tertentu akan dirotasi.

Dia menyatakan bahwa mutasi ini akan dikaji. Mutasi dilakukan dalam satu zona saja. ”Kecuali memang kalau terpaksa ada yang harus dipindah dari zona ke satu ke zona lain, itu kalau harus ada pertimbangan tertentu,” tuturnya.

Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jejen Musfah menuturkan persoalan pemerataan kualitas sekolah negeri memang masih menjadi persoalan sampai saat ini.

Dia menuturkan PPDB berbasis zonasi tepat dilaksanakan jika kualitas sekolah negeri yang sudah merata, bahkan sampai tingkat kecamatan.

Dengan adanya fenomena penolakan sejumlah masyarakat dalam pelaksanaan PPDB berbasis zonasi, Jejen menjelaskan pemerintah perlu segera melakukan pemetaan keberadaan sekolah negeri. Khususnya di jenjang SMA sederajat. ’’Dari sisi kuantitas maupun kualitasnya sekolah negeri masih kurang,’’ tuturnya.

Dengan adanya pemetaan yang baik, Jejen mengatakan pemerintah bisa segera membangun unit sekolah negeri baru. Sehingga saat dibuka pendaftaran siswa baru, pelamar tidak menumpuk di sekolah tertentu. Selain itu semangat zonasi juga lebih bisa diterima masyarakat jika jumlah sekolah semakin menyebar.

Selanjutnya setelah unit sekolah baru terbangun, pemerintah sekaligus melakukan perbaikan kualitasnya. Dia mengatakan perbaikan kualitas sekolah dilakukan dengan peningkatan sarana dan prasarana serta penyebaran guru.

Jejen yang juga pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) itu mengatakan guru-guru dengan kualitas bagus jangan terkonsentrasi pada sekolah-sekolah negeri di perkotaan saja.

Dia juga mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan melakukan redistribusi guru. Jejen berharap persoalan mendasar para guru saat ini, khususnya guru non PNS di sekolah negeri, adalah gaji. Jejen berharap pemerintah bisa menetapkan standar gaji minimal untuk para guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri.

’’Sama seperti orang yang bekerja di pabrik, ada standar upah minimalnya,’’ katanya. Jejen masih prihatin banyak guru yang menerima gaji di bawah Rp 500 ribu per bulan. Menurutnya peningkatan kualitas sekolah negeri, juga terkait erat dengan kesejahteraan gurunya.

Tags: Zonasi Sekolah

Berita Terkait

No Content Available
Next Post
Balai Arkeologi Manado Gelar Pameran dan Penyuluhan Arkeologi Di Limboto

Balai Arkeologi Manado Gelar Pameran dan Penyuluhan Arkeologi Di Limboto

Rekomendasi

Ingatkan Soal Bahaya Bullyng, Kejari Bone Bolango Gelar JMS di 2 SMP
Hukum & Kriminal

Ingatkan Soal Bahaya Bullyng, Kejari Bone Bolango Gelar JMS di 2 SMP

by Lukman Polimengo
Juni 1, 2022
0

Gorontalo, mimoza.tv – Upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum terutama di kalangan pelajar menengah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bone Bolango mengadakan kegiatan...

Read more

Diduga Selewengkan Dana Desa, Bendahara Desa Duano ini Resmi Kenakan Rompi Merah

Momentum Usia ke 64, Adhan Dambea : Sekalipun Jual Celana Dalam, Uangnya Saya Gunakan Untuk Biaya Memberantas Korupsi

Lawan Anak Perusahaan Milik Luhut, Akhirnya Majelis Hakim Kabulkan Permohonan  Sita Jaminan Ahli Waris

Menjabat Hingga 2026, Seorang Kepala Desa di Gorontalo ini Bakal Tak Punya Wilayah Lagi

Social Media

POPULAR POST

  • Baru Dua Pekan Menjabat, Kajari Kota Gorontalo Tetapkan Tersangka Korupsi Proyek di RS Aloei Saboe

    Jalani Sidang Perdana, Anak Mendiang Wali Kota Gorontalo Dengarkan Dakwaan

    172 shares
    Share 69 Tweet 43
  • Bakal Lakukan Pembelaan Secara Profesional, Spandi Pakaya : Yakin Klien Kami Tidak Bersalah

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Melawan Saat Diamankan, Pemuda Yang Diduga Terlibat Curanmor ini Dapat Hadiah Timah Panas

    141 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Investasi Enel Green Power, OJK : Sebaiknya Hati-hati dan Segera Lapor ke Polisi

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Gorontalo Kapoda Baru, LBH Limboto : Semoga Bisa Usut Tuntas Investasi Bodong

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Harga Cabai di Gorontalo Kian Pedas, Per Hari ini Tembus Rp 90 Ribu Per Kilogram

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Dugaan Korupsi BUMD  PT Global Gorontalo Gemilang Naik Status, Sejumlah Pihak Siap-siap “Dapa Pangge”

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Index
  • Disclaimer

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

  • Login
  • Sign Up
  • Index Berita
  • Kabar Daerah
    • Provinsi Gorontalo
    • Kota Gorontalo
    • Kabupaten Gorontalo
    • Bone Bolango
    • Boalemo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
  • Nasional
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Politik
    • Fokus Pilkada
    • Partai
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Sosial Budaya
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Kabar Kampus
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Lingkungan
    • Musik
    • Olahraga
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Sekitar Kita
    • Unik
No Result
View All Result

© 2022 Mimoza TV - PT. Mimoza Multimedia Agus Salim St. 67 Gorontalo

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In