Gorontalo, mimoza.tv – Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan masyarakat Boalemo atas keterlambatan menghadiri penyerahan bantuan di Desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Kamis (31/1/2019).
Dilansir dari website humas.gorontaloprov.go.id, permohonan maaf Rusli itu terkait sikap Bupati Boalemo, Darwis Moridu yang terlihat kesal di lokasi penyerahan bantuan yang sejatinya digelar pukul 12.15 WITA.
“Sebagai Gubernur, juga atas nama Pemprov Gorontalo, saya meminta maaf kepada pemerintah dan masyarakat, terutama kepada pak bupati atas keterlambatan saya bersama rombongan dalam kegiatan itu,” ujar Rusli saat memimpin Rakorev bersama jajajran Pemkab Boalemo, Kamis (31/1/2019).
Dirinya menjelaskan, bahwa keterlambatan tersebut bukan disengaja, melainkan agendanya yang padat. Hingga pukul 09.30 WITA, dirinya masih menghadiri undangan acara pencanangan Zona Integritas di Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
Setelah kegiatan tersebut, Rusli, Danrem 133/Nani Wartabone bersama rombongan lainnya bertolak ke Boalemo untuk menghadiri tiga agenda kegiatan, masing masing Bakti Sosial dan penyerahan bantuan di Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, menyerahkan bantuan di Desa Mohungo, serta hadir dalam rapat evaluasi program 2018 dan pemaparan program 2019 di Graha Putra Tunggal Tilamuta.
Molornya agenda di Desa Mohungo juga disebabkan antusiasme masyarakat di Desa Saritani yang mendambakan kedatangan Gubernur. Lokasi yang cukup jauh dan belum terjangkau jaringan komunikasi membuat koordinasi protokoler menjadi terganggu. Belum lagi akses jalan ke lokasi kegiatan yang sementara dalam perbaikan, ditambah hujan yang mengguyur Kabuoaten Boalemo sepanjang perjalanan.
“Keterlambatan ini bukan suatu yang disengaja. Dari Wonosari rombongan kami tidak bisa cepat-cepat ke lokasi, karena ada pelebaran jalan yang kita perjuangkan tahun lalu untuk masyarakat Boalemo dan Pohuwato,” kata Rusli.
Dirinya menyayangkan sikap Darwis yang terlanjur emosional. Menurut dia, sebagai kepala daerah seharusnya menjadi panutan dan mampu menjaga sikap. Tidak perlu marah-marah kepada bawahan didepan masyarakat banyak.
“Sebagai kepala daerah saya wajib menyampaikan hal ini kepada teman-teman, agar keutuhan dalam menjalankan pemerintahan baik di provinsi maupun di kabupaten/kota tetap terjaga. Salam hormat saya kepada pak bupati. Muda-mudahan sinkronisasi program yang pro rakyat, sinergitas komunikasi yang terus kita bangun demi daerah dan masyarakat yang lebih baik, khususnya di Boalemo,” tandas Rusli.
Meski tak dihadiri Bupati Darwis Moridu, penyerahan bantuan bagi korban banjir, dilanjutkan dengan Rakorev dengan Pemkab Boalemo tetap berjalan lancar. Beberapa program strategis dimatangkan antar kedua daerah, diantaranya menyangkut pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, serta pendidikan dan kesehatan gratis.(luk)