Kota Gorontalo, mimoza.tv – Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, secara khusus menangani dan mendampingi ke enam anak korban tindak asusila, yang dilakukan oleh pemilik panti asuhan Al-Hijrah. Pihak Dinsos juga turut menyertakan psikolog untuk memantau langsung mental para korban.
Kasus kejahatan seksual yang menimpa 6 orang anak penghuni Panti Asuhan Al-Hijrah Kota Gorontalo, kini mendapat perhatian serius. Bukan saja dari Pemerintah Daerah, namun juga oleh Kementrian Sosial di Jakarta.
Untuk memulihkan kembali mental keenam anak tersebut, pihak Dinas Sosial Provinsi Gorontalo kini telah memindahkan para korban, ke salah satu panti asuhan yang berada di Kabupaten Gorontalo. Selin itu pemerintah juga menyertakan psikolog untuk meringankan beban mental yang dialami para korban.
“Penanganan dari Dinas Sosial yakni memindahkan para korban yang diduga menjadi korban, ke salah satu panti asuhan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Evakuasi ini dilakukan dalam upaya melindungi anak-anak tersebut,” kata Sindtje Lakadjo, Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.
Selain itu, lanjut Sindtje, evakuasi para korban ini dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, agar tidak mengganggu aktifitas yang ada di Panti Asuhan Al-Hijrah.
Pemerintah Daerah juga kini tengah fokus pada penanganan dan rehabilitasi panti asuhan tersebut. Apalagi panti asuhan Al-Hijrah ini menjadi lokasi tempat penitipan anak-anak yang bermasalah dengan hukum, baik dari Lembaga Permasyarakatan dan Kepolisian.
Pihak Dinas Sosial juga menolak jika seluruh anak panti asuhan Al-Hijrah diungsikan ke tempat lain. Pasalnya hal tersebut tidak menyelesaikan masalah, tapi justru hanya akan menimbulkan rasa trauma baru pada anak-anak penghuni panti lainnya.