Gorontalo, mimoza.tv – Majelis hakim di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) dan Hubungan Industrial Gorontalo akhirnya menjatuhkan vonis penjara selama 4 tahun kepada IR dan mantan Kadis Perkim Pohuwato berinisial AS.
Vonis tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
“Menjatuhkan pidana penjara 4 tahun kepada terdakwa AR, dan subsider Rp. 200 juta dan atau diganti dengan pidana penjara selama dua bulan,” ucap Dwi Hatmodjo SH.MH, Ketua majelis hakim yang di dampingi oleh dua hakim pendamping, Efendi Kadengkang SH dan Priyo Pujono SH.
Adanya putusan itu, Donal Taliki SH selaku kuasa hukum terdakwa AS menyampaikan, akan pikir-pikir dulu terhadap putusan tersebut, apakah akan melakukan upaya hukum atau tidak. Namun demikian kata dia, pada prinsipnya pihaknya menghormati putusan tersebut.
Donal menyentil, paling penting dalam perkara ini, karena ada para pihak lain yang tidak ditarik sebagai tersangka atau terdakwa dan dimintai pertanggungjawaban. Salah satu upaya hukum yang nantinya akan ditempuh kata dia, adalah bagaimana agar para pihak lain yang sudah menjadi fakta persidangan terlibat dalam perkara ini agar bisa dimintai pertanggungjawaban juga.
Pihak lain yang dimaksud Donal ada yang dari Pemda Pohuwato atau Dinas Perkim, fasilitator, termasuk juga Kelompok Swadaya Masyarakat.
Sementara itu Fatah Agung SH selaku kuasa hukum terdakwa IR menyampaikan, pihaknya juga akan pikir-pikir terhadap putusan majelis hakim.
“Setelah konsultasi dengan klien maka kami akan pikir-pikir dulu terhadap putusan tersebut. Kita akan pelajari dulu isi putusannya secara lengkap lalu akan menentukan langkah hukum selanjutnya,” tandas Fatah.
Diketahui, vonis terhadap terdakwa IR jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut penjara selama 8,6 tahun.
Hingga berita ini tayang, sidang kasus dugaan korupsi proyek septic tank Pohuwato tersebut masih berlangsung dengan agenda pembacaan putusan terhadap tiga terdakwa lainnya.
Pewarta : Lukman.