Kota Gorontalo, mimoza.tv – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menghimbau kepada seluruh pasangan calon peserta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Gorontalo tahun 2018, agar mengedepankan etika dalam berkampanye sehingga menghasilkan kampanye yang damai dan bermartabat. Rusli juga mengaku belum menerima laporan terkait sengketa pilkada.
Hal ini diungkapkan Rusli Habibie saat bersantai di Warkop Mekar jalan HB Yassin, Minggu (4/3/2018), bersama Plt wali kota Charles Budi Doku, calon wali kota Adhan Dambea, calon wakil wali kota Hardi Saleh Hemeto, dan tokoh masyarakat Ishak Liputo.
“Saya menghimbau kepada semua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, dalam menyampaikan orasi agar mengedepankan etika, kampanye yang damai, kampanye yang bermartabat, yang menggedepankan program dan jangan menghujat atau menyampaikan ujaran kebencian, termasuk sara,” kata Rusli.
Gubernur dua periode ini juga mengaku belum menerima laporan lengkap terkait sengketa Pilwako antara dua pasangan calon, yakni Adhan Dambea – Hardi Saleh Hemeto (ADHA-CBD) dan Marten Taha – Ryan Kono (Matahari).
“Soal sengketa itu saya hanya baca di koran, karena baru saja kembali dari jakarta karena urusan tugas. Saya belum menerima laporan lengkap terkait sengketa Pilwako yang terjadi saat ini,” lanjutnya.
Bahkan, untuk membahas perkembangan Pilkada, pihaknya mengatakan akan melakukan pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Manado, Sulawesi Utara. Dalam pertemuan tersebut nantinya akan dirangkaikan dengan penanda tanganan Mou antara Gubernur dengan Pangdam XIII Merdeka dan Kapolda Gorontalo, terkait program padat karya di daerah.
“Insya Allah rencananya kita akan gelar rapat Forkopimda pada hari Selasa nanti, lengkap dengan Pangdam, pak Kapolda, Kejaksaan dan lainnya terkait dengan perkembangan Pilkada dan keamanan daerah,” tutupnya.
Seperti diketahui, dalam Pilkada serentak kali ini ada dua daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah, yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara. (idj)