mimoza.tv – Gempa yang mengguncang Kota Palu pada Jumat (28/9/2018) kemarin telah menimbulkan korban jiwa.
Nining (32), salah satu saksi mata mengatakan banyak korban yang meninggal dunia di Pantai Talise. Warga Kelurahan Lolu Utara ini juga menuturkan, sempat ke Pantai Talise dan menyaksikan banyak mayat yang berserakan di pantai itu.
“Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut,” kata Nining saat dihubungi Kompas.com di lokasi pengungsian gedung DPRD Kota Palu.
Menurut dia, kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan. Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang berserakan.
Kerusakan di kawasan pantai Talise juga dilaporkan sangat parah. Nining menyebut jalan raya yang memilki dua lajur kini sebagian sudah lenyap di terjang gelombang tsunami.
Namun hingga pagi ini belum ada rilis dan data resmi dari otoritas soal jumlah korban yang diakibatkan gempa yang juga mengguncang Donggala tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah itu bersumber dari sesar Palu Koro.
“Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar,” kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers Jumat (28/9/2018).
Rahmat menuturkan bahwa gempa utama adalah yang bermagnitudo 7,4 (sebelumnya 7,7 dan telah direvisi), terjadi pada pukul 17.02 WIB. Tsunami diprediksi tiba 20 menit kemudian.(Luk)