Gorontalo, mimoza.tv – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Daerah Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa bertajuk “DPRD Provinsi Gorontalo Gelap” pada Senin (10/3/2025). Aksi ini menyoroti dugaan gratifikasi, skandal anggaran makan-minum (Ma-Mi), serta mark up kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) di Bandung yang diduga melibatkan anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Koordinator BEMNUS Gorontalo, Harun Alulu, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap praktik korupsi yang diduga marak di lembaga legislatif daerah.
“Kami sudah muak dengan isu-isu korupsi yang terus melekat pada anggota DPRD. Melalui aksi ini, kami ingin mempertanyakan, apakah mereka benar-benar wakil rakyat atau justru perwakilan mafia?” tegas Harun.
BEMNUS mendesak DPRD Provinsi Gorontalo segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna mengusut tuntas dugaan gratifikasi serta menindak tegas oknum anggota legislatif yang terlibat. Mereka juga menolak segala bentuk impunitas dan permainan politik yang melindungi para koruptor dalam tubuh DPRD.
Selain aksi simbolik, mahasiswa turut mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyuarakan ketidakadilan serta mendesak transparansi dan akuntabilitas di pemerintahan daerah. Isu ini akan terus disebarluaskan melalui berbagai media, termasuk media sosial, spanduk, selebaran, dan diskusi publik.
“DPRD adalah lembaga yang seharusnya berpihak pada kepentingan rakyat, bukan tempat bagi praktik KKN dan kepentingan pribadi. Kami, mahasiswa, tidak akan diam!” tegas Harun.
Lebih lanjut, BEMNUS berencana melaporkan dugaan kasus ini ke Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mendapatkan perhatian nasional dan penyelidikan lebih lanjut.
Penulis : Lukman.