Surabaya, mimoza.tv – Meski hanya mengirim sekitar 30 orang delegasi, Pemerintah Kota Gorontalo tetap menunjukkan peran aktif dan kontribusi maksimal dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Munas APEKSI) 2025 yang digelar di Surabaya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Gorontalo, Zamronie Agus, menyampaikan bahwa jumlah delegasi dari Kota Gorontalo memang lebih kecil dibandingkan peserta dari kota lain. “Salah satu kota di Kalimantan bahkan mengutus hingga 400 peserta, sementara Kota Manado mengirimkan 42 orang,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).
Menurut Zamronie, minimnya jumlah peserta bukan karena kurangnya kesiapan, melainkan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran oleh Wali Kota Gorontalo. “Kami hadir dengan prinsip efisiensi, namun tetap maksimal dalam mengikuti berbagai agenda penting,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat terkait cakupan kegiatan APEKSI. “Banyak yang mengira APEKSI hanya untuk memilih ketua dan pengurus. Padahal, di dalamnya terdapat berbagai forum teknis yang membahas isu-isu strategis,” jelasnya.
Beberapa forum yang diikuti oleh delegasi Kota Gorontalo antara lain:
Forum Kominfo, membahas digitalisasi layanan pemerintahan;
Forum Pariwisata, tentang strategi promosi destinasi;
Forum Perencanaan Pembangunan;
Forum Pengelolaan Keuangan Daerah;
serta diskusi mengenai pengelolaan sampah dan lingkungan hidup.
Selain mengikuti forum, Kota Gorontalo juga turut serta dalam pameran miniatur daerah dan parade budaya nusantara yang menampilkan busana serta identitas lokal masing-masing kota.
Dengan strategi delegasi yang terarah, perwakilan dari sejumlah OPD strategis hadir sesuai bidang masing-masing, membawa misi dan aspirasi daerah ke panggung nasional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa keikutsertaan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah ruang belajar, membangun jejaring, dan memperkenalkan potensi Kota Gorontalo secara nasional,” pungkas Zamronie.
Partisipasi Kota Gorontalo dalam Munas APEKSI 2025 menjadi bukti bahwa kontribusi berarti tak ditentukan oleh kuantitas, melainkan oleh kualitas, strategi, dan tujuan yang jelas.
(rls/luk)