Gorontalo, mimoza.tv – Banjir yang menerjang beberapa wilayah di Kota Gorontalo mengakibatkan sekitar 300 warga terdampak.
Informasi yang dihimpun, saat ini sebagian warga menempati gedung Bele Li Mbui sebagai alternative tempat pengungsian.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dalam keterangannnya mengungkapkan, tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk menyiapkan lokasi pengungsian, jika gedung Bele Li Mbui tersebut tidak mampu lagi menampung warga.
“Kita telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, untuk memfungsikan sekolah sebagai tempat pengungsian warga. Selain itu juga kita siapak aula Kantor Wali Kota sebagai tempat pengungsian warga terdampak,” kata Marten, Jumat (3/7/2020)
Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat ini jumlah pengungsi yang menempati Bele Li Mbui sekitar 300 orang. Sebagian besar pengungsi yang menempati gedung tersebut adalah warga masyarakat dari Kelurahan Bugis, yang saat ini pemukimannya tengah digenangi air.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo, Rusli habibie menghimbau warga masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Hal ini menurut dia, jangan sampai musibah ini jauh lebih besar dari banjir yang terjadi pada beberapa minggu yang lalu.
Untuk penanganannya sendiri kata dia, saat ini pihaknya bersama TNI-Polri telah diturunkan ke beberapa lokasi rawan banjir.
“Dapur umum bersama dengan tenaga medis sudah kita didirikan. Di Kota Gorontalo ada 3 titik. Begitu juga di kabupaten Bone Bolango,” jelas Rusli.(luk)