Gorontalo, mimoza.tv – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengadakan kunjungan ke DPR Hungaria, Senin (20/2/2023). Dalam lawatannya itu Gobel menjelaskan tentang manfaat strategis pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan.
Dihadapan pimpinan DPR Hungaria yang dipimpin wakil ketuanya, Olah Lajos, ia mengatakan, IKN akan banyak memberikan manfaat strategis bagi Indonesia, khususnya untuk pemerataan ekonomi, untuk pertumbuhan ekonomi, dan untuk mengurangi beban sosial dan lingkungan bagi Jakarta dan Jawa.
Kata dia, pemindahan IKN ke Kalimantan merupakan ide presiden pertama Indonesia, Sukarno, pada 1957. Namun ide itu baru bisa direalisasikan oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, selama ini ekonomi Indonesia lebih banyak berkembang di Jawa, Sumatra, dan Bali. Sedangkan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara tertinggal.
“Dengan pindah ibukota ke Kalimantan maka wilayah timur yang selama ini tertinggal akan memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, selain akan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi nasional, juga akan memeratakan ekonomi di kawasan timur. Saya yang mewakili Gorontalo sangat mendukung karena akan menguntungkan masyarakat Gorontalo,” katanya.
Selain itu, kata Gobel, beban Jakarta dan Jawa sudah sangat berat. Misalnya kepadatan penduduk sangat tinggi dan lingkungan hidup yang terdesak oleh permukiman dan industri.
“Jadi ada beban sosial dan lingkungan hidup yang ditanggung Jakarta dan Jawa. Dengan pindah ibukota maka beban itu berkurang karena gravitasi ekonomi juga akan tumbuh di wilayah timur,” imbuhnya.
Di salah satu gedung tertua sedaratan Eropa itu Gobel menjelaskan, pembangunan IKN akan berwawasan lingkungan sehingga relatif tak terjadi deforestrasi. Bahkan kata dia, akan menjadi contoh dan model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal tata ruang dan pembanguna kota yang hijau.
Sementara Lajos sendiri sebelumnya meminta agar ada dari pemerintah Indonesia yang datang ke Hungaria untuk menjelaskan tentang pembangunan IKN tersebut di hadapan pengusaha Hungaria. Dengan demikian para pengusaha di negara yang dijuluki ‘Land of Water’ itu bisa melihat peluang investasi yang bisa dilakukan pengusaha Hungaria di IKN. Menanggapi hal itu, Gobel akan mengajak atau meminta pimpinan pembangunan IKN untuk datang ke Hungaria.
Mulai dari Komunikasi
Selain itu, Gobel juga menjelaskan tentang peningkatan hubungan kedua negara dan kedua bangsa. Menurutnya, hubungan yang baik harus dimulai dari komunikasi yang bagus dan hubungan antar manusia kedua negara dan kedua bangsa yang baik pula. Karena itu, ia memuji kebijakan pemerintah Hungaria yang memberikan 110 beasiswa per tahun bagi mahasiswa Indonesia untuk kuliah di Hungaria.
“Selalu memulai dari people to people dan heart to heart relationship. Bukan dimulai dari pocket to pocket,” katanya. Pemberian beasiswa, katanya, merupakan wujud hubungan heart to heart.
Saat ini, hubungan ekonomi Indonesia dan Hungaria belum cukup bernilai. Namun, pada 2021, perusahaan Hungaria baru memenangkan tender senilai 300 juta dollar AS untuk investasi pada sistem pembayaran jalan tol secara digital.
“Hubungan bisnis yang baik harus dimulai dari komunikasi dan hubungan antarmanusia yang baik pula. Pertemuan secara langsung dan tatap muka jauh lebih baik dibandingkan dengan kehadiran teknologi,” tandasnya.
Selain Gobel, turut pula dalam kunjungan itu, Heri Gunawan, Supratman Andi Agtas, Charles Meikyansyah, Dyah Roro Esti Widya Putri, Nasim Khan, dan M Hekal. Selain itu, ikut pula Dirut PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Rachmat Hidajat. Mereka didampingi Dubes Indonesia untuk Hungaria Dimas Wahab.
Kunjungan delegasi parlemen Indonesia ke Hungaria karena diundang oleh parlemen Hungaria. Gobel menjelaskan tentang IKN karena Hungaria tertarik untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Ada banyak hal yang mereka tawarkan, di antaranya tentang water treatment dan pembangunan lingkungan hidup.(rls/luk)