Gorontalo, mimoza.tv – Sidang dugaan korupsi Program Hibah Air Minum Perumda Tirta Bulang tahun 2018, 2020, dan 2021 di PN Tipikor Gorontalo, Senin (29/1/2024), menjadi panggung curhat mantan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou. Kesaksian Hamim pun terungkap secara mendalam, khususnya terkait kasus Bantuan Sosial (Bansos) yang mengemuka dalam pertanyaan tajam dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Majelis Hakim.
Hamim, yang dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan menantang dari berbagai pihak, terutama dari Yusar Laya, eks Direktur Perumda Tirta Bulango, memberikan kesaksian terkait pernyataan eks Camat Tilongkabila, Marten Hunawa, dan Irwan Bempa. Mereka mengungkapkan peran Yusar dalam membiayai pencabutan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus Bansos yang melibatkan Hamim Pou.
Dalam serangkaian pertanyaan, JPU menyudutkan Hamim, “Apakah saudara saksi pernah menjanjikan atau berbentuk harapan kepada terdakwa, sehingga berdasarkan pengakuan terdakwa dan beberapa saksi yang kami periksa itu mengarah, jor-joran membiayai segala bentuk kegiatan Pemkab Bone Bolango?” Hamim dengan tegas menjawab, “Tidak tau yang mulia.”
Ketika ditanya mengenai peran Irwan Bempa dalam kasus Bansos, Hamim menjelaskan bahwa Irwan Bempa adalah bagian dari Tim kerja Bupati. Namun, pertanyaan Majelis Hakim yang menyelidiki keterlibatan Yusar Laya dalam pembiayaan kasus Bansos mendapat jawaban tegas dari Hamim, “Saya tidak tau akan hal itu.”
Majelis Hakim terus mendesak, mengungkap fakta bahwa kegiatan praperadilan kasus Bansos Bone Bolango ternyata dibiayai oleh Yusar Laya. Hamim, dengan mantap, menyatakan ketidaktahuannya. Namun, ketika ditanya mengenai tujuan kunjungan Irwan Bempa ke Jakarta, Hamim memberikan jawaban yang misterius, menyiratkan bahwa hal tersebut mungkin menjadi inisiatif pribadi Irwan Bempa.
Pertarungan batin Hamim Pou terungkap di ruang sidang, di mana curhatannya tentang kasus Bansos menjadi sorotan. Majelis Hakim mencoba merinci fakta, dan Hamim dengan penuh keyakinan mengutarakan apa yang dia ketahui.
“Terus terang yang mulia, kasus Bansos ini membuat kami jadi trauma sampai dengan saat ini. Kalau bisa, lihatlah kondisi Bone Bolango saat ini, dapat penilaian terbaik di Indonesia. Walaupun banyak keterangan disana sini. Tidak ada cara lain dari orang-orang, selain mengangkat hal ini terus menerus. Karena ini juga saya harus pindah ke Sulawesi Utara,” jelas Hamim dengan nada sendu.
Penulis: Lukman.