Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo kembali merilis dinamika ekonomi di Gorontalo selama bulan Mei 2023. Catatan BPS, ada 10 komoditas yang ikut menyumbang inflasi di Gorontalo.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif dalam keterangan persnya di Ruang Vicon BPS menyampaikan, pada bulan Mei 2023 Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 3,15 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,52 pada Mei 2022 menjadi 112,97 pada Mei 2023. Tingkat inflasi month to month (mtm) Mei 2023 sebesar 0,08 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Mei 2023 sebesar 0,29 persen.
Ia menilai, angka tersebut masih cukup rendah. Apalagi bila dibandingkan dengan angka nasional sebesar 0,09.
“Ternyata pemicunya adalah tomat. Komoditas ini tidak selalu menjadi pemicu inflasi. Terkadang dia deflasi, terkadang juga inflasi. Kadang berbeda juga dengan rica. Jika rica lagi inflasi, maka tomat ada di deflasi. Tidak ada pegangan kita bahwa tomat ini mengkhawatirkan. Dan kita tau bahwa salah satu pembentuk harga ini adalah suply – demand,” ucap mukhanif, Senin (5/6).
Ia menjelaskan, inflasi yoy Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 10 kelompok pengeluaran dan penurunan pada 1 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,23 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,44 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,59 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,28 persen; kelompok transportasi sebesar 8,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,31 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,4 persen; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 2,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,77 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,32 persen.
Mukhanif merinci, komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi adalah tomat, dengan memberi andil sebanyak 0,1711, di susul bawang merah sebesar 0,1379, dan bioskop sebesar 0,0391. Komoditas berikutnya adalah; kangkung sebesar 0,0251, biskuit sebesar 0,0181, sewa rumah 0,0146, rokok filter 0,0146, alpukat 0,0141, cabe rawit sebesar 0,0134, dan sawi hijau menyumbang andil inflasi sebesar 0,0113.
Selain inflasi, beberapa komoditas yang menyumbang deflasi di Kota Gorontalo yakni ; ikan malalugis atau sohiri, susu bubuk untuk balita, angkutan udara, pisang, ikan layang atau ikan benggol, ikan cakalang/ikan sisik, ayam hidup, terong, ikan selar/ikan tude, dan emas perhiasan.
Penulis : Lukman.