Gorontalo, mimoza.tv – Calon Anggota DPR RI nomor urut 1 Partai Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel, mengingatkan masyarakat bahwa “mea-mea dan biu-biu menjadi salah satu penyakit kemiskinan yang ada di Gorontalo.
Hal itu disampaikannya di depan ribuan masyarakat yang menghadiri kampanye terbuka pada hari terakhir, yang digelar di Kecamatan Gentuma, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (10/2/2024).
Untuk itu ia mengatakan, bahwa dalam pemilu nanti, masyarakat memilih wakil-wakil yang bertanggung jawab, turut serta dalam mengentaskan kemiskinan.
Selain itu, Gobel juga menyoroti pendekatan berkelanjutan dalam penanggulangan kemiskinan. Ia menekankan bahwa pembagian bantuan tidaklah cukup. “Yang dibutuhkan masyarakat adalah lapangan kerja dan peluang berusaha untuk meningkatkan pendapatannya. Memberikan kail, bukan memberikan umpan,” tegasnya.
Dalam orasi kampanye penuh semangat, Gobel memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah kemiskinan yang masih melanda Gorontalo. Dengan mengungkapkan potensi tanah yang subur dan hasil uji coba pertaniannya yang sukses, Gobel menyoroti kebutuhan akan investasi dalam sektor pertanian, kelautan, dan UMKM.
“Saatnya kita berhenti mengeluh dan mulai bertindak. Gorontalo bukanlah tanah yang miskin, tapi kurang mendapat perhatian yang tepat,” tegas Gobel dalam pidatonya. Ia pun mengajukan Visi 2051 yang ambisius, dengan target meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja untuk 100 ribu orang.
Sebagai Caleg Partai Nasdem, Gobel dan partainya berkomitmen untuk membangun Gorontalo demi kesejahteraan bersama.
“Mari satukan hati untuk membangun masa depan Gorontalo yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkasnya, mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi tersebut.
Tak lupa ia berpesan kepada masyarakat, bahwa meski berbeda-beda pilihan, tetap menjaga keamanan daerah.
Peliput: Lukman.
Catatan : Mea-mea dan biu-biu adalah sebutan untuk uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Mea-mea dan biu-biu kerap dibagikan menjelang pemungutan suara, atau dikenal juga dengan sebutan uang serangan fajar.